Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 23:13:54【Kabar Kuliner】526 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud memaparkan materi ko

Sektor pertanian tercatat bertumbuh 6,51 persen berkat ditopang peningkatan permintaan daging ayam dan telur ayam ras
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan bahwa implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut menopang kinerja ekonomi triwulan III-2025.
“Kebijakan fiskal pemerintah dalam memastikan efektivitas belanja, khususnya melalui implementasi program Makan Bergizi Gratis, turut menopang kinerja ekonomi pada triwulan III 2025,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat konferensi pers, dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu.
Sektor pertanian tercatat bertumbuh 6,51 persen berkat ditopang peningkatan permintaan daging ayam dan telur ayam ras seiring perluasan distribusi makanan bergizi di berbagai daerah.
Sub-sektor tanaman pangan juga tumbuh 9,94 persen karena kenaikan produktivitas dan luas panen padi yang memastikan ketersediaan pangan pokok untuk mendukung program MBG.
Baca juga: NEXT Indonesia: Kinerja ekspor Q3 bukti fundamental ekonomi kuat
Selanjutnya, kinerja sektor makanan dan minuman memperlihatkan efek mengganda dari kebijakan ini. Mulai dari industri pengolahan makanan dan minuman tumbuh 6,49 persen, diiringi peningkatan produksi berbagai bahan pangan olahan.
Kemudian juga konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen dengan kontribusi 53,14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor utama pertumbuhan dengan kontribusi 2,54 persen terhadap PDB,” kata Edy.
Pertumbuhan transaksi digital juga mendukung peningkatan akses pangan dan distribusi MBG. Pihaknya mencatat transaksi e-commercenaik 6,19 persen secara kuartal, seiring meluasnya pemanfaatan platform daring oleh pelaku usaha pangan, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
Meninjau sisi ketenagakerjaan, lanjut dia, sektor pertanian dan industri makanan-minuman menjadi tulang punggung penyerapan tenaga kerja baru.
Hingga Agustus 2025, jumlah penduduk bekerja bertambah 1,90 juta orang, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,85 persen.
“Ini sejalan dengan fokus pemerintah memperkuat ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ucap dia.
Stabilitas harga pangan dan permintaan domestik yang menguat dianggap mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah disebut terus mengendalikan inflasi melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter, sementara mobilitas masyarakat yang meningkat turut memperluas distribusi dan konsumsi pangan di seluruh wilayah.
“Dengan kontribusi besar terhadap pertumbuhan sektor pertanian, industri pengolahan, dan penyerapan tenaga kerja, program Makan Bergizi Gratis ngak hanya memberikan manfaat sosial bagi masyarakat, tapi juga memperkuat rantai nilai ekonomi domestik dan memastikan fondasi pertumbuhan nasional yang lebih inklusif,” ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS.
Baca juga: BPS: Pertambangan jadi satu-satunya sektor yang kontraksi di TW-III
Suka(273)
Artikel Terkait
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
Resep Populer
Rekomendasi

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat